Wednesday, February 9, 2011

Kopi dan teh

Ok. Yang ke seribu empat puluh kali saya bertekad untuk melupakan kamu. Malam ni sekali lagi saya membuat perjanjian itu. Saya tekad sekali lagi.

Saya tahu saya tak cukup baik untuk kamu kan? tapi saya juga tahu kalau saya baik atau jahat sama macam kamu pun, belum tentu lagi kamu sukakan saya kan? Saya kira ini adalah satu rejection yang paling berbudi bahasa, itu sahaja.

Dan saya juga tahu saya terlalu kiut dan sweeet untuk kamu kan? Mana mungkin saya akan melakukan pembedahan plastik untuk memburukkan muka saya demi meraih cinta kamu. Owh itu tidak mungkin! Keh keh keh.

Saya rasa ini lah cinta paling indah dan bahagia yang pernah saya rasa walaupun ianya cukup membuat saya menderita dan sakit.

Tapi percaya lah cinta, sekali pun saya berada di alam lain atau di mana mana pun saya akan tetap cinta kamu. Dan kalau saya dihidupkan sekali lagi pun saya akan tetap cari kamu dan cinta kamu.

Cinta termahal tak perlu di ucapkan dan cinta teragung adalah pengorbanan. Saya rasa bahagia bila tengok orang yang saya cinta bahagia dengan orang yang dia cintai. Dan saya pilih cinta teragung.

.......................

Sekarang baru lah saya paham tentang Kopi dan Teh.

Kamu tak minum teh bukan sebab kamu tak suka teh atau benci teh, tapi sebenarnya kamu lebih tenang bila kamu pilih kopi sebagai minuman kamu.

Perjanjian jujur, saya tidak akan berhubung dengan kamu lagi walau dengan apa cara teknologi sekali pun, tapi jangan marah saya kalau rindu saya akan baca blog kamu dan stalk fesbuk kamu.

Selamat tinggal cinta.

pain killer is killing me!

Sumpah rindu!!!!Penat wey, sumpah penat!!kiwakkkk!!!